Biasakan Membuat Lead ‘Menggoda’
Lead, alias teras berita adalah sebuah tulisan
pembuka yang menjadi titik penting bagi pembaca. Lead yang menarik,
sangat boleh jadi akan merangsang pembaca untuk terus membaca isi berita atau
artikel yang kita buat. Kalo leadnya kurang menarik, pembaca akan mengucapkan
“wassalam” saja. Mereka merasa cukup membaca sebatas judul, atau satu kalimat atau
alinea di depan yang tak menarik itu. Jadi, perlu mendapat perhatian juga
supaya tulisan yang kita buat mampu menggoda pembaca untuk melanjutkan
bacaannya. Yup, boleh dibilang selain judul, lead adalah jajanan yang â€کwajib’
memikat hati pembaca. Itu sebabnya, lead menjadi begitu penting, meski tidak
pokok tentunya.
Dalam dunia
jurnalistik, kita bakal menemukan beberapa jenis lead. Berdasarkan pengalaman
saya dalam menulis dan mengamati perkembangan media, ada empat jenis lead: lead
berita langsung, lead pernyataan, lead peristiwa, dan lead untuk feature
(berita ringan/berita kisah). Untuk feature insya Allah kita bahas secara
khusus dalam tip berikutnya.
Nah, pastikan ketika
membuat tulisan, kita bikin lead yang â€کmenggoda’
dari setiap jenis lead tersebut. Semua jenis lead yang kita gunakan harus bisa
memikat pembaca untuk memilih meneruskan bacaannya. Di sinilah keterampilan
kita membuat lead diuji benar.
Ada beberapa
patokan yang bisa kamu pegang dalam menuliskan jenis-jenis lead tersebut. Untuk
lead “berita langsung”, rambu-rambunya sebagai berikut: Pertama, kandungan
informasi dalam teras berita untuk format berita langsung adalah informasi
paling penting yang merupakan inti berita yang akan dijelaskan rinci dan
lengkap dalam tubuh berita, di dalamnya terkandung unsur what (apa) dan who
(siapa). Contohnya: “Presiden Megawati Soekarnoputri menegaskan, Indonesia
menolak perang untuk alasan apa pun.” (Kompas, 25 Februari 2003-Judul berita:
Presiden Megawati Soekarno Putri: RI Tolak Perang).
Kedua, keterangan
waktu (when) akan lebih mempunyai nilai bila dimasukkan dalam teras berita
berformat berita langsung, yang didahului dengan unsur who dan what-nya (ini
berlaku untuk berita yang sangat baru). Contohnya: “Irak makin bersahabat
dengan PBB. Kemarin, sebuah sumber Irak, seperti dikutip AFP…” (Koran Tempo, 1
Maret 2003-Judul berita: Irak Janji Musnahkan Al-Samoud Hari Ini)
Ketiga, teras
berita harus ringkas, jelas, lugas. Ringkas, maksudnya memperhatikan ekonomi
kata. Jelas, artinya tidak menggunakan kata yang bermakna ganda dan kalimat
yang rancu. Lugas artinya langsung pada pokok persoalannya.
Untuk teras
“berita pernyataan” juga memiliki rambu-rambu dalam pembuatan lead, di
antaranya: Pertama, teras berita pernyataan, harus menjelaskan lebih rinci apa
yang dimaksud oleh pernyataan nara sumber yang terkandung dalam judul berita.
Misalnya: “Pria ini mengatakan padaku bahwa yang ia inginkan adalah supaya aku
menyatakan yang bertanggung jawab atas berbagai pemboman di Palestina adalah
al-Qaida,” ujar seorang pria bertopeng yang bernama Ibrahim di Gaza, Palestina
(khilafah.com, 13 Desember 2002, Mossad Rekayasa Sel al-Qaida di
Gaza-terjemahan).
Kedua, jika
pernyataan itu lebih penting dan menarik ketimbang siapa yang mengucapkan
pernyataan, subyek yang membuat pernyataan tidak perlu dicantumkan dalam teras
berita. Ketiga, jika pernyataan dilemparkan oleh subyek yang tenar, sehingga
bobot pernyataan menjadi penting dan menarik, identitas subyek yang memberikan
pernyataan perlu dicantumkan dalam teras berita. Keempat, jika pernyataan
seseorang hendak ditampilkan lewat kutipan langsung, yang ditampilkan dalam
teras berita adalah kalimat narasumber yang dipandang paling â€کmenggelitik’ pembaca. Pengertian â€کmenggelitik’ disini, selain penting dan menarik, kalimat itu menggunakan
kata atau ungkapan yang otentik, orisinil dan khas dari narasumber tersebut.
Kelima, jika pernyataan berasal dari dua narasumber atau lebih, dicari
paralelitas (persamaan) pernyataan setiap narasumber, agar dapat dijadikan
teras berita. Jadi masalah yang tertuang di teras berita tunggal, sedang sudut
pandang bisa sama atau berbeda.
Terus, rambu-rambu
yang bisa kamu pegang untuk lead “berita peristiwa” adalah sebagai berikut: Pertama,
kudu memuat identitas subyek, apa tindakannya, terhadap apa atau siapa, dan
akibat tindakan itu. Jika teras menjadi terlalu panjang, sebagian informasi itu
(baik identitas orang, lokasi, benda) bisa ditempatkan di alinea berikutnya.
Misalnya: “Perlakuan keji dan tidak manusiawi dipertontonkan pasukan Amerika
terhadap 50 orang tawanan Taliban dan Mujahidin Arab setelah mereka dipindahkan
dari Kandahar ke kapal induk AS yang berpangkalan di Guantanamo, Kuba. Mereka
dirantai seluruh badannya, ditutup wajahnya dengan kain hitam serta disuntik
dengan obat bius.” (eramuslim.com, 16 Januari 2002-judul berita: AS Perlakukan
Tawanan Guantanamo Secara Tidak Manusiawi)
Kedua, jika
peristiwa itu adalah kejadian tak disengaja, teras berita memuat apa kejadian,
di mana, kapan, apa atau siapa korban, serta akibat kejadian. Jika terlalu panjang sebagian informasi bisa disajikan dalam alinea
selanjutnya. Misalnya, “Gempa bumi berkekuatan 6,8 pada skala Richter
mengguncang kawasan terpencil di Provinsi Xinjiang, wilayah barat laut Cina,
Senin (24/2). Bencana alam tersebut telah meruntuhkan ratusan gedung termasuk
sejumlah sekolah.” (Kompas, 25 Februari 2003-Judul berita: Gempa Guncang
Cina, 258 Orang Tewas).
Sobat muda muslim,
untuk tiga jenis lead berita ini, bisa juga diaplikasikan ke dalam tulisan
jenis artikel (baik yang argumentatif, pemaparan dan yang lainnya). Cuma,
formatnya nggak â€کlurus’ seperti berita. Modifikasi aja
dengan kata-kata yang menarik dan lebih â€کberliku’.
Tapi, harus dibedakan dengan jenis tulisan feature. Seperti sudah saya
sampaikan di awal tulisan ini, untuk lead yang berkaitan dengan feature insya
Allah akan saya bahas dalam tip membuat feature. Tapi yang pasti, dari semua
jenis lead itu, buatlah lead yang menggoda pembaca. Sebagai latihan awal,
rajinlah membaca berita-berita atau tulisan di semua media. Lalu kembangkan
inovasi dalam membuat lead-lead tersebut, dengan gaya bahasa kamu sendiri. Terus terang,
latihan awal ketika saya ingin membuat lead juga begitu kok. Untuk memperkaya
wawasan, boleh juga kamu koleksi buku-buku panduan lainnya dalam menulis. Oke deh, sekarang segera praktikkan saja ya? Selamat mencoba
0 komentar:
Posting Komentar