Membuat Kerangka Tulisan
Perlu lho
membuat kerangka tulisan. Dalam bahasa kerennya, kamu perlu bikin outline.
Alasannya, kerangka tulisan berguna untuk membatasi apa yang kudu kita tulis.
Ibarat Pak Tani yang akan menggarap sawah, ia kudu menentukan batas garapannya.
Supaya nggak melebar kemana-mana, apalagi sampe ngambil jatah orang. Di
sekolah, guru bahasa Indonesia yang paling â€کcerewet’ supaya kita bikin kerangka tulisan, saat akan
membuat tulisan. Ada baiknya memang. Kita jadi terlatih.
Dengan membuat
kerangka tulisan, kita akan mudah untuk menentukan maksud dan arah tulisan.
Bahkan kita juga bisa berhemat dengan kata-kata, termasuk pandai memilih kosa
kata yang pas untuk alur tulisan kita. Itu sebabnya, bagi kamu yang baru
pertama kali belajar menulis, membuat kerangka tulisan menjadi semacam â€کkewajiban’. Maklumlah, orang baru
kan perlu dituntun. Tul nggak?
Bagaimana cara
membuat kerangka tulisan? Sobat, kerangka tulisan sama artinya dengan
menentukan apa saja topik yang akan kita bahas. Jadi semacam tahapan
pembahasan. Harapannya, orang yang baca jadi mudah paham dengan apa yang kita
maksud dalam tulisan kita buat. Jelas alurnya. Misalnya, kalo kamu mau bikin
tulisan tentang Valentine’s Day, maka bisa saja outline yang kamu susun seperti
ini:
Arti Velentine’s Day
Asal-usul
Valentine’s Day
Fakta saat ini
Siapa yang
merayakan?
Pandangan Islam
tentang perayaan tersebut
Wah, dengan
model kerangka tulisan (outline) seperti ini kamu bisa mengembangkan jadi
tulisan yang panjang. Mungkin kalo tujuannya untuk ditempel di mading, paling
nggak kamu bisa menuliskannya sebanyak 2 atau 3 lembar kertas kuarto (dengan
tulisan yang bisa dibaca dari jarak 1 meter). Kalo tujuannya untuk dimuat di
buletin sekolah, bisa kamu kembangkan hingga 4 halaman kuarto (dengan huruf
lebih kecil). Pokoknya, seru deh.
Bahkan sangat
boleh jadi, tema yang sama akan bisa dibuat outline yang berbeda. Bergantung
kepada sasaran yang hendak dituju. Jadi, kerangka tulisan memang sangat
bergantung kepada tujuan dan maksud yang ingin kita sampaikan kepada pembaca.
Dan itu memang memungkinkan. Silakan diutak-atik deh. Sebab, yang terpenting
dalam kerangka tulisan adalah bagaimana kita bisa membatasi apa-apa yang akan
kita sampaikan. Seperti halnya orang berbicara. Kalo kamu akan bicara tentang
fenomena kriminalitas remaja, maka tentunya kamu harus membuat semacam kerangka
dari apa saja yang akan dibicarakan. Tujuannya jelas, supaya ketika berbicara
nggak melebar ke mana-mana. Paham kan?
Tulisan tentang
apa saja bisa dibuatkan kerangka tulisannya. Kalo kamu hobi bercocok tanam,
kamu bisa bikin kerangka tulisan sebanyak-banyak tentang tomat, sawo, jeruk,
jagung, apel dan lain sebagainya. Banyak orang suka dengan hal-hal praktis. Itu
sebabnya, kamu bisa bikin teknik menanam sawo, cara hemat menanam tomat dsb.
Jadi, nggak ada alasan untuk malas membuat tulisan, termasuk membuat kerangka tulisannya.
Saya sendiri
kalo mau menulis, kudu membuat kerangka tulisannya. Waktu awal-awal pengen bisa
menulis, saya selalu menuliskan kerangka tulisan dalam sebuah kertas. Nah,
karena menulis itu adalah keterampilan, biasanya kalo terus melakukan, akan terlatih
juga. Maka, seterusnya kerangka tulisan biasanya cukup disimpan dalam otak.
Nanti jalan sendiri. Ini pernah saya rasakan. Kata pepatah, “Bisa karena biasa”
bener juga adanya.
Intinya,
kerangka tulisan itu perlu dibuat, terutama bagi kamu yang ingin â€کselamat’ dalam menulis. Supaya
nggak melebar ke mana-mana. Kerangka tulisan ibarat kompas, yang akan menuntun
kita kepada arah tulisan yang kita maksud. Bahkan kerangka tulisan bisa jadi â€کkorektor’. Misalnya kita udah buat
tulisan, tapi ternyata setelah kita baca hasilnya, tulisan tersebut malah
melebar. Nah, itu akan membuat kita merapikan kembali tulisan yang udah dibuat.
Biar oke kalo dibaca orang.
Sekarang, jangan
bengong aja. Coba buat kerangka tulisan sebanyak-banyaknya. Kelak akan menolong
kamu dalam menulis. Siapa tahu kan? Oke deh, jangan lupa dengan 5 tips
sebelumnya dalam “Menulis Itu Menyenangkan”. Coba ya…
0 komentar:
Posting Komentar