Untuk memperoleh bahan berita dari
sumber-sumber berita, seorang wartawan akan menempuh berbagai cara yang harus
dikuasainya benar-benar. Dalam hal perolehan bahan berita, memerlukan kejelian
dan kecermatan si wartawan. Karena seorang wartawan dalam situasi persaingan
dengan wartawan dan media lain. Sehingga diperlukan kegesitan dari dirinya
sendiri.
Cara memperoleh bahan berita, adalah
sebagai berikut:
1)
Observasi
Usaha
ini bisa lewat observasi langsung dan observasi tidak langsung. Untuk cara
pertama si wartawan akan melihat, mengamati dan mennyaksikan langsung dengan
indra matanya pada saat – saat terjadinya peristiwa
Misalnya:
Pristiwa
kebakaran , demonstrasi kelompok buruh , pertandingan sepak bola, demo
mahasiswa digedung MPR-DPR, dan lain-lain.
Sedang
cara yang kedua, si wartawan cukup mendengarkan keterangan dari saksi mata atas
suatu kejadian/peristiwa. Atau keterangan dari orang-orang yang terlibat secara
langsung sebagai pengakuan, keluhan, tuntutan, dal lain sebagainya.
2)
Wawancara
Perolehan
bahan berita dengan wawancara (tanya jawab) ini dilakukan terhadap orang yang
unyahubungan dengan suatu peristiwa unutk dimintai keterangam sama saja dengan
observasi tidak langsung, karena si wartawan juga mengadakan tanya-jawab. Tapi
dalam hal perolehan bahan berita lewat wawancara ini bisa lebih luas.
Misalnya:
-
Wawancara terhadap seorang tokoh politik atau artis
sinetron yang dimintai pendapatnya tentang suatu hal yang berkaitan dengan
profesinya.
3)
Konferensi Pers
Cara
memperoleh bahan berita dengan konferensi pers ini, biasanya si wartawan dapt
undangan untuk mendengarkan keterangan dari seseorang (biasanya pejabat
pemerintah atau pimpinan suatu organisasi), sebagai pihak yang mewakili lembaga
atau organisasi.
Perolehan
bahan berita lewat konferensi pers ini jarang sekali terjadi persaingan antar
wartawan. Karena disini para wartawan lebih bersifat pasif, kecuali bila yang
memberikan keterangan itu membuka kesempatan tanya-jawab ini pn ada
kelemahannya, karena semua wartawan yang hadir akan ikut mendengar, sehingga
tidak jarang yang ditulis nantinya sama atau hampir sama.
Bahan-bahan
yang diliput dengan cara-cara diatas, hanya ditulis sesuai dengan faktanya.
Artinya apa yang terlihat dan didengar si wartawan. Pengertian fakta itu
sendiri adalah suatu yang benar-benar terjadi sebagai kebenaran.
0 komentar:
Posting Komentar